Sabtu, 01 Februari 2025

Computational Thinking

 

(Sumber: canva.com)

Computational Thinking (CT) merupakah salah satu mata kuliah yang saya pelajari dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG). Sebelum mempelajari CT, saya mengira bahwa CT adalah sesuatu yang harus selalu berkaitan dengan komputer atau pemrograman saja. Kemudian setelah saya mempelajari CT lebih lanjut, saya memahami bahwa CT adalah keterampilan berpikir yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah serta mencari solusi yang efektif, efisien, dan optimal, baik yang bisa dijalankan oleh manusia maupun komputer. CT tidak hanya terbatas pada pemrograman komputer tetapi lebih pada bagaimana cara berpikir dalam memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari. CT menekankan pada identifikasi akar masalah, pengolahan data secara logis, penggunaan pola berpikir algoritmik, serta penerapan solusi yang sistematis dan dapat diterapkan pada berbagai situasi. CT memiliki peran penting dalam dunia yang terus berkembang, terutama dengan munculnya Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan big data semakin berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. CT tidak hanya membantu dalam menyelesaikan masalah berbasis teknologi tetapi juga dalam kehidupan nyata.

CT relevan dalam dunia pendidikan karena:

  • Membantu peserta didik berpikir secara sistematis dan kritis.
  • Mendukung metode pembelajaran seperti problem-based learning dan project-based learning.
  • Membantu dalam pengambilan keputusan yang optimal berdasarkan data dan informasi yang tersedia.
  • Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang. 

CT memiliki empat elemen utama yang menjadi dasar dalam pemecahan masalah:

1. Dekomposisi (Decomposition)

  • Membagi masalah besar menjadi sub-masalah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
  • Contoh: Dalam menyusun acara pernikahan, tugas besar dibagi menjadi bagian kecil seperti pemilihan tempat, daftar tamu, katering, dekorasi, dan lain-lain.

2. Pengenalan Pola (Pattern Recognition)

  • Mengidentifikasi kesamaan atau pola dari masalah yang pernah dihadapi untuk menemukan solusi yang lebih efektif.
  • Contoh: Dalam menyusun jadwal belajar, seseorang dapat mengenali waktu yang paling produktif dari kebiasaan sebelumnya.

3. Abstraksi (Abstraction)

  • Menyaring informasi dan hanya fokus pada elemen yang paling penting dalam menyelesaikan masalah.
  • Contoh: Saat merencanakan anggaran belanja mingguan, kita hanya fokus pada kebutuhan utama dan tidak terjebak pada detail kecil seperti merek produk.

4. Algoritma (Algorithm)

  • Menyusun langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
  • Contoh: Mencuci pakaian dengan mesin cuci memiliki langkah-langkah terstruktur, seperti memisahkan pakaian, memilih program pencucian, dan menambahkan detergen.
(Sumber: canva.com)

CT dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik yang menggunakan komputer maupun tidak. Berikut ini merupakan contoh penerapan dari CT.
  • Merencanakan perjalanan liburan: Menggunakan dekomposisi untuk membagi tugas (pemilihan destinasi, transportasi, akomodasi), mengenali pola dari pengalaman sebelumnya (membeli tiket lebih awal untuk hemat), menggunakan abstraksi untuk fokus pada faktor utama, dan menyusun algoritma perjalanan
  • Pengelolaan data sekolah: Seorang kepala sekolah dengan jumlah peserta didik yang berbeda akan memilih metode pencatatan yang sesuai, mulai dari pencatatan manual di buku, spreadsheet, hingga sistem manajemen data otomatis.
  • Menyelesaikan tantangan sehari-hari: Seperti memilih rute perjalanan yang paling cepat, menyusun strategi belajar yang optimal, dan merancang proyek berbasis data.
CT bukan sekedar keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan pola pikir dan kebiasaan belajar, sehingga untuk membentuk disposisi CT seseorang perlu melakukan berapa hal.
  1. Memiliki kemampuan dalam analisis masalah dan penyelesaian masalah.
  2. Memiliki motivasi untuk berpikir sistematis dalam berbagai situasi.
  3. Memiliki sensitivitas dalam mengenali kapan harus menggunakan CT.
(Sumber: canva.com)

Peserta didik perlu dibiasakan untuk berpikir secara computational, baik dalam mata pelajaran seperti Informatika maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan beberapa hal di atas, dapat disimpulkan bahwa CT adalah keterampilan berpikir yang berfokus pada cara menemukan dan menyelesaikan masalah secara efektif, efisien, dan optimal. Dengan empat fondasi utama (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma), CT dapat diterapkan dalam berbagai situasi, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sehari-hari. Untuk mengajarkan CT, seorang guru perlu terlebih dahulu memahami konsep dan membiasakan diri menggunakannya dalam berbagai konteks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Computational Thinking - Topik 4

 Pada tulisan kali ini akan saya sajikan pekerjaan saya pada mata kuliah Computational Thinking di Topik 4 pada alur Mulai dari Diri dan Eks...