Rabu, 16 Oktober 2024

Refleksi pembelajaran Topik 3 Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran

 


Pada saat mulai memasuki topik 3 ini, saya berpikir akan belajar mengenai pengaruh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam penyelenggaraan pembelajaran. Hal itu sesuai dengan judul dari topik ini, yaitu “Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran”. Dalam alur M (Mulai Dari Diri) saya diajak untuk mengingat-ingat bagaimana kondisi sekolah tempat saya belajar dahulu. Serta mengidentifikasi perbedaan proses pembelajaran dalam tiap jenjang Pendidikan. Pada alur M juga disajikan video yang berjudul “Cermin Dari Pelosok”. Dalam video tersebut menampilkan keadaan di berbagai sekolah di Indonesia yang memiliki keterbatasan sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran. Sarana dan prasarana adalah hal penting yang perlu dimiliki oleh suatu sekolah untuk menunjang proses pembelajaran agar kualitas Pendidikan pada satuan tersebut lebih berkualitas dan berjalan dengan optimal. 

Pada eksplorasi konsep, saya belajar mengenai bagaimana faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik memberikan kontribusi dalam eksklusivitas dan kesenjangan dalam proses pembelajaran di sekolah. Segala faktor dalam kehidupan tentu memberikan kontribusinya masing-masing dalam proses pembelajaran karena di dalam sistem, tiap faktor memiliki keterkaitan yang berpengaruh pada hasil akhirnya, yaitu kualitas Pendidikan dalam suatu daerah tertentu. Selain itu, perbedaan kondisi di beberapa daerah juga menyebabkan perbedaan pelaksanaan Pendidikan di daerah tersebut. Hal itu juga mengakibatkan ketidakmerataan dalam sistem Pendidikan di Indonesia yang dapat memperparah ketimpangan sosial antar kelompok sosial tertentu. Ketidakmerataan yang muncul dalam dunia Pendidikan akan menghadirkan isu-isu di lingkungan Pendidikan. Salah satu isu yang sering muncul di dunia Pendidikan adalah adanya kesenjangan fasilitas Pendidikan di sekolah. Hal itu tentu mempengaruhi kualitas Pendidikan yang dihasilkan di sekolah tersebut. Selain itu, isu mengenai peran orang tua dan masyarakat juga menjadi masalah yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. Peserta didik dengan dukungan yang baik dari keluarga tentunya lebih siap untuk menerima pembelajaran di kelas daripada peserta didik yang kurang mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sebagai calon guru, sebaiknya mampu mengkritisi berbagai isu yang muncul di dunia Pendidikan. Beberapa kritik terhadap isu-isu yang hadir di dunia Pendidikan tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan semata, melainkan sebagai langkah untuk menemukan solusi untuk meningkatkan Pendidikan di Indonesia secara menyeluruh.

Masuk dalam ruang kolaborasi, saya dan rekan-rekan melakukan interview dengan dua guru dari dua sekolah yang berbeda. Interview ini dilakukan dengan maksud mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran, perbedaan latar belakang sosial yang terjadi di dalam kelas, dan strategi/pendekatan yang dilakukan guru dalam menghadapi masalah yang muncul di sekolah tempat mereka mengajar. Interview dilakukan di SD N Jombor 03 dan SD N Pengkol 1. Di SD N Jombor 03 masalah yang muncul berkaitan dengan latar belakang sosial dari keluarga peserta didik yang mempengaruhi proses pembelajaran, pengkondisian kelas, hingga pemilihan media pembelajaran yang mampu menarik minat peserta didik dalam KBM. Guru di SD tersebut melakukan berbagai strategi untuk mengatasi masalah tersebut, misalkan dengan mengajak peserta didik melakukan pembelajaran di luar kelas secara langsung, menerapkan pembelajaran berdiferensiasi,hingga menanamkan karakter dan memberi motivasi peserta didik. Kemudian di SD N Pengkol 1 masalah yang muncul pada kelas rendah adalah beberapa anak yang kesulitan dalam membaca dan menulis, serta kurangnya minat anak dalam belajar karena masih masa peralihan dari taman kanak-kanak. Guru di SD tersebut juga menerapkan

Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual bersama rekan sekelompok adalah pentingnya belajar dari kesalahan. Dalam kerja kelompok sering kali terjadi kegagalan atau kesalahan. Ini memberikan kesempatan bagi kamu untuk belajar dari pengalaman tersebut dan menjadi lebih baik untuk kegiatan selanjutnya. Selain itu, komunikasi, kerja sama, serta koordinasi yang jelas antara anggota kelompok dalam kegiatan diskusi dan presentasi juga diperlukan. Penting bagi kelompok kami untuk menyajikan presentasi yang tepat dan menarik, serta memastikan pemahaman konsep yang akurat terkait topik yang dipelajari. Selain itu, penting juga memperhatikan cara pengucapan, konten, dan visualisasi presentasi agar audiens dapat dengan jelas memahami informasi yang kami sampaikan.

Setelah mempelajari topik ini, saya memahami pentingnya mempelajari isu-isu yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks Pendidikan. Beragam isu yang muncul di masyarakat tentunya berkaitan dengan keadaan masyarakat Indonesia yang bersifat multikuktural. Beragam isu tersebut tidak dapat serta merta dihilangkan sepenuhnya, melainkan dapat diminimalisasi dengan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan dari seluruh komponen masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk membangun masyarakat yang lebih adil, setara, dan inklusif. Hal baru yang saya pelajari di topik ini berkaitan dengan besarnya pengaruh faktor eksternal (sosial, budaya, ekonomi, dan politik) terhadap pelaksanaan Pendidikan di Indonesia yang bersifat mutlikultural. Untuk selanjutnya, saya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi adanya isu-isu yang berkaitan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam Pendidikan di Indonesia. Hal ini saya maksudkan agar saya dapat ikut andil dalam dunia Pendidikan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

Dalam alur koneksi antar materi, saya mengoneksikan dari pengalaman saya dengan komitmen guru dalam memberikan proses pembelajaran yang layak pada peserta didik. dari hasil koneksi tersebut didapatkan beberapa komitmen guru dalam memberikan pembelajaran yang layak. Pertama, kesetaraan sosial dan ekonomi. Guru perlu memahami bahwa latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi peserta didik mempengaruhi pembelajaran. Pendidikan kritis membantu mengatasi diskriminasi dan ketidakadilan di kelas. Kedua, Peran guru sebagai fasilitator. Guru berperan sebagai fasilitator, memberikan scaffolding sesuai kebutuhan, dan mendukung kerja sama kelompok untuk meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Ketiga, pengalaman praktik mengajar. Strategi seperti pembelajaran kolaboratif dan diferensiasi penting dalam menciptakan lingkungan yang adil dan emansipatif. Keempat, inklusi Pendidikan. Guru harus berkomitmen menciptakan Pendidikan yang inklusif, di mana semua peserta didik, termasuk kaum minoritas dan peserta didik dengan kebutuhan khusus, mendapatkan akses yang adil

Setelah mempelajari topik ini saya mendapatkan pelajaran yang nantinya bermanfaat ketika saya sudah mengajar di SD. Saya menjadi lebih memahami hal-hal yang berpengaruh dalam proses belajar peserta didik tidak hanya berasal dari faktor internal saja, melainkan ada faktor eksternal yang berupa faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dari lingkungan tempat belajar. Saya juga bisa belajar bersama rekan dan dosen pengampu terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk meminimalisasi eksklusivitas yang terjadi di dunia Pendidikan. Kesiapan saya sebagai guru dalam skala 1-10 adalah 8. Saya menyadari bahwa hanya mempelajari teori saja tidak cukup untuk mempersiapkan diri saya menjadi guru yang optimal. Saya juga perlu mengembangkan keterampilan dasar mengajar melalui praktik langsung di SD. Dengan cara ini, kesiapan saya sebagai guru akan lebih baik, dan saya dapat menerapkan teori serta praktik yang telah dipelajari secara maksimal di masa depan.


Disusun oleh Elvina Isna Nurjanah (Mahasiswa PPG Calon Guru 2024) untuk memenuhi tagihan mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia topik 3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Computational Thinking - Topik 4

 Pada tulisan kali ini akan saya sajikan pekerjaan saya pada mata kuliah Computational Thinking di Topik 4 pada alur Mulai dari Diri dan Eks...