Pada
semester kedua saya menjalani kuliah Pendidikan Profesi Guru (PPG) ini, saya
mempelajari mata kuliah Computational
Thinking. Saya berharap melalui mata kuliah Computational Thinking ini, saya dapat memahami cara berpikir
sistematis untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dalam dunia Pendidikan. Target utama saya dalam mengikuti mata kuliah Computational Thinking ini adalah dapat
menerapkan prinsip Computational Thinking
dalam perencanaan pembelajaran dan penyusunan strategi mengajar agar peserta
didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir logis, analitis, dan kreatif.
Selain itu, saya juga ingin menemukan cara efektif untuk mengintegrasikan Computational
Thinking ke dalam berbagai mata pelajaran, khususnya yang saya ajarkan di SD.
Sebelum
mempelajari lebih mendalam mengenai Computational
Thinking, saya mengira bahwa Computational
Thinking hanya berkaitan dengan pemrograman saja. Namun pada mata kuliah
ini, saya banyak belajar hal baru mengenai Computational
Thinking bahwa Computational Thinking
itu tidak selalu berkaitan dengan pemrograman atau komputer saja, melainkan
saya memahami bahwa Computational
Thinking berkaitan dengan keterampilan pemecahan masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang sistematis dan berfokus pada elemen berpikir logis dan kritis.
Saya juga memahami empat fondasi utama Computational
Thinking, yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma,
yang semuanya sangat relevan dalam proses berpikir manusia, bukan hanya
komputer.
Dengan
mempelajari mata kuliah Computational
Thinking, saya merasa bahwa keberadaan Computational
Thinking dalam kehidupan sehari-hari saya sangatlah penting. Dalam dunia Pendidikan,
Computational Thinking membantu guru
dan peserta didik berpikir sistematis dalam memahami dan menyelesaikan masalah.
Misalnya, dalam menyusun Modul Ajar, saya menerapkan dekomposisi
dengan cara membagi pembelajaran menjadi beberapa sesi, saya menggunakan pengenalan pola
dalam memahami karakteristik peserta didik, abstraksi untuk fokus pada
materi inti, dan algoritma dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran.
Tidak hanya dalam Pendidikan, Computational
Thinking juga membantu berbagai aktivitas sehari-hari saya, seperti memasak
sop, menyusun rencana liburan, membuat kue, atau mencuci baju.
Setelah
belajar mengenai Computational Thinking,
saya merasa lebih terbuka untuk menerapkan prinsip-prinsip dari Computational Thinking dalam berbagai
aspek kehidupan, terutama dalam dunia Pendidikan. Materi Computational Thinking ini membuat saya lebih memahami mengenai
cara berpikir logis dan kritis. Hal ini tentunya berfungsi dalam menyelesaikan
suatu tugas atau masalah di kehidupan sehari-hari secara sistematis dan efisien.
Saya juga semakin sadar bahwa berpikir sistematis tidak hanya penting dalam
teknologi saja, namun juga berperan dalam pengambilan keputusan di kehidupan sehari-hari.
Kendala
yang mungkin akan saya hadapi selama mengikuti mata kuliah ini adalah pemahaman yang lebih
mendalam dalam menghubungkan Computational
Thinking dengan mata pelajaran di SD secara konkret. Tidak
semua peserta didik memiliki pola pikir yang sama, sehingga tantangan terbesar
adalah bagaimana mengajarkan Computational
Thinking dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak. Untuk mengatasi
kendala ini, saya berencana untuk mempelajari lebih banyak contoh penerapan Computational Thinking dalam Pendidikan
dasar, serta berdiskusi dengan teman, dosen,
maupun guru untuk mendapatkan wawasan baru.
Mata
kuliah Computational Thinking memberikan
wawasan baru tentang cara berpikir sistematis yang dapat diterapkan dalam
berbagai aspek kehidupan. Harapan saya adalah dapat menerapkan konsep ini dalam
pembelajaran di sekolah dasar, agar peserta didik dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan analitis sejak dini. Meskipun ada tantangan
dalam menghubungkan Computational
Thinking dengan kurikulum SD, saya akan berusaha mencari strategi yang
efektif agar Computational Thinking dapat
diterapkan dengan baik di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar